Ketika anda terbang menggunakan Qatar Airways dan harus transit di Doha, maka anda akan transit di bandara mereka yang baru yaitu Hamad International Airport (HIA). Bandara ini baru dioperasikan per tanggal 27 Mei 2014 ditandai dengan penerbangan dari Bahrain menuju Doha dan mendarat di HIA. Bandara ini menggantikan Doha International Airport yang lama. Dan semenjak itu semua penerbangan menuju atau transit di Doha akan menggunakan HIA.
Bagi anda yang belum pernah transit di Doha sebelum tanggal 27 Mei 2014 yaitu ketika mereka belum memindahkan bandaranya, suasana transit di Doha waktu itu bisa dibaca disini suasana transit di bandara Doha lama. Akan sangat terlihat bedanya ketika anda transit di HIA dengan bandara Doha yang lama yaitu fasilitas di dalam bandara lebih lengkap, lebih luas, ada beberapa ruangan terbuka untuk arena mainan anak-anak, internet area, duty free yang lebih lengkap, food court yang lebih bervareasi, hotel yang ada di dalam bandara dan lain sebagainya.
Ketika kita mendarat di HIA, pesawat akan parkir dan tersambung ke terminal kedatangan dengan menggunakan garbarata. Ini sangat berbeda ketika dulu masih harus transit di Doha International Airport yang lama. Semua pesawat parkir di tengah-tengah area bandara, tidak ada fasilitas garbarata dan penumpang harus diantar dengan bus menuju terminal kedatangan dan terminal transit yang lokasinya berbeda. Sekarang di HIA semua penumpang akan turun di tempat kedatangan yang sama. Begitu kita keluar dari garbarata kita akan tersambung dengan lorong-lorong panjang menuju area transit atau kedatangan. Kita tinggal berjalan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya sangat jelas terpampang di sepanjang lorong-lorong tersebut. Kita bisa berjalan sepanjang lorong dengan berjalan kaki biasa atau misalnya kita capek dan malas berjalan, kita bisa memilih berjalan melalui eskalator yang letaknya berdampingan dengan lorong biasa. Yang menjadi perhatian saya, entah kenapa pencahayaan atau tata lampu di HIA ini relatif lebih redup kalau saya bandingkan ketika saya berada di dalam Dubai International Airport. Di Dubai airport semua ruangan terasa lebih terang. Sedangkan yang saya rasakan di HIA, Doha ini pencahayaan lampunya cenderung lebih temaram atau redup.
Ujung pangkal dari lorong-lorong panjang ini adalah custom check area, dimana barang-barang atau tas bawaan kita akan di-scan sebelum kita memasuki terminal transit. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan sebelumnya tentang suasana transit di Dubai ataupun Abu Dhabi, pada saat kita berada di custom check, semua barang bawaan yang mengandung logam sebaiknya dimasukkan ke dalam tas terlebih dahulu supaya ketika kita melewati pintu detektor logam tidak berbunyi, karena kalau berbunyi kita disuruh mengulangi lagi untuk melewati pintu detektor tersebut. Tiket dan passport disimpan saja di dalam tas dan tidak perlu dikeluarkan, karena petugas tidak akan menanyakan. Petugas hanya ingin men-scan barang bawaan/hand carry kita. Begitu pun juga ketika kita berada di custom scan di Hamad International Airport ini. Sama halnya di bandara Soekarno Hatta. Ketika kita selesai dari immigration area dan akan memasuki terminal D dan E, sebelum masuk gate, maka kita akan melewati custom check, dimana tas atau barang bawaan kita masukkan di scanner untuk mengecek apakah kita membawa barang-barang yang dilarang dan dapat membahayakan keselamatan penerbangan atau tidak. Kalau di bandara Soetta hanya ada 2 alat scanner, di HIA ada beberapa lane dan scanner, dengan demikian semisal sibuk sekali pun antriannya tidak akan begitu panjang.
Setelah selesai dari custom check, langkah kita akan langsung diarahkan ke Doha Duty Free area. Menariknya di tengah-tengah hall area ini ada boneka besar berwarna kuning. Saya tidak tahu apakah boneka ini dipasang untuk selamanya, atau karena ada event tertentu yang pada suatu ketika diganti dengan benda yang lain atau karena suatu hal saya tidak tahu pasti. Di samping boneka ini ada layar atau monitor TV yang sangat besar tempat ditampilkannya iklan-iklan komersial. Saking besarnya, cahaya yang dipancarkan oleh monitor TV raksasa ini mampu membuat suasana penerangan atau tata cahaya di hall ini berubah-ubah. Misalnya kalau iklan yang dimunculkan di dalam layar dominan berwarna merah, maka warna penerangan di sekitar hall juga akan berwarna kemerahan. Kalau iklan yang dimunculkan dominan berwarna cerah maka penerangan hall pun akan lebih terang dan lain sebagainya. Hall ini lumayan luas, terletak di tengah-tengah antara Gate A, B, C, D dan E. Di tengah-tengah, samping kiri dan kanan hall ada beberapa meja customer service tempat penumpang bisa bertanya seandainya ada keraguan atau pertanyaan tentang suasana di HIA, menanyakan lokasi Gate, tiket, jadwal pesawat dan lain sebagainya.
Walaupun ada 5 Gate: A, B, C, D dan E namun gate-gate ini masih terletak pada area yang sama. Tidak seperti di Dubai di mana Gate A dan B terletak di area berbeda dan harus menggunakan kereta untuk mencapainya. Di Doha HIA, gate satu dengan yang lainnya bisa ditempuh dengan jalan kaki. HIA lebih luas dari Doha International Airport yang lama namun masih lebih kecil dibandingkan dengan Dubai International Airport. Petunjuk-petunjuk arah yang ada di HIA sangat jelas sehingga memudahkan penumpang ketika mereka mencari informasi, misal informasi mengenai letak gate, duty free, food court, ATM, money changer, restoran, lounge dan lain sebagainya. Petunjuk mengenai informasi pesawat terbang pun sangat mudah bisa dijumpai, sehingga memudahkan penumpang untuk bisa melihat jadwal keberangkatan pesawat dan dari gate berapa pesawat tersebut akan diberangkatkan. Flight Information terletak atau ada di beberapa lokasi tidak hanya terletak di hall utama namun juga terdapat di beberapa titik-titik lokasi dimana penumpang berada, misalnya di area food courd, sesaat setelah keluar dari custom check area, lounge, dan lain sebagainya. Intinya pihak bandara ingin memudahkan penumpang dalam mencari informasi.
Qatar Duty Free (QDF) area terletak di sekeliling hall utama. Sama seperti duty free di beberapa bandara international dunia, QDF juga menghadirkan beberapa pilihan belanja seperti fashion, parfum, makanan, minuman, perhiasan dan barang elektronik. Bagi anda yang hobi berbelanja tentunya anda akan dimanjakan dengan adanya beberapa pilihan ini. Tetapi sekali lagi jika dibandingkan dengan Dubai Airport, pilihan yang ada di HIA masih jauh lebih sedikit. Hal ini mungkin juga disebabkan karena ada beberapa counter yang masih belum dibuka atau dalam persiapan untuk beroperasi. Jamaknya duty free di bandara-bandara internasional seperti di Dubai atau Abu Dhabi Duty Free, QDF juga menawarkan undian menarik berupa beberapa pilihan hadiah uang tunai atau kendaraan mewah. Sayangnya di SHIA kok belum ada ya? Beberapa pilihan undian berhadiah QDF dipajang di sekitar hall utama. Semua penumpang boleh mengikuti undian berhadiah dengan syarat berbelanja di QDF dengan jumlah nominal tertentu. Ada beberapa kriteria jumlah nominal berapa untuk mendapatkan hadiah apa. Semua tertulis dengan jelas di kotak undian yang tersedia. Setelah berbelanja kemudian kita bisa mendatangi service desk untuk mengisi kupon dengan informasi atau data diri kita. Kupon kita masukkan ke tempat undian berhadiah. Mata uang apa yang berlaku di QDF? Mata uang Qatar namanya Riyal (QR: Qatari Riyal). Namun begitu kita bisa berbelanja langsung dengan menggunakan mata uang utama dunia misalnya dollar US atau Euro atau menggunakan mata uang negara-negara teluk (GCC). Label harga ditandai dengan dua mata uang yaitu QR dan USD. Biasanya di kasir akan ada perhitungan currency, misalnya kita berbelanja dengan mata uang Euro, di kasir akan ada perhitungan currency Euro dibandingkan dengan USD atau QR. Seandainya ada kelebihan maka kembalian harga akan dikembalikan dalam bentuk QR. Kalau kita ingin membayar langsung dengan QR pun dengan sangat mudah kita bisa menemukan beberapa konter money changer di HIA.
Bagaimana dengan restoran atau tempat makan? Di HIA ada beberapa pilihan. Kita bisa menuju ke food court atau kita bisa memilih restoran, tergantung selera kita seperti apa. Untuk saya pribadi saya lebih suka ke restoran karena suasananya tidak seramai dan sesibuk di food court, lebih privasi dan lebih nyaman untuk menikmati makanan. Tetapi tentu saja vareasi dan rasa makanannya tidak selengkap seandainya kita makan di food court karena di sana kita bisa memilih konter makanan atau jenis masakan dan minuman yang sesuai dengan selera kita. Di HIA, food court area disebut Eat Street 1048, lokasinya tidak begitu jauh dari hall utama, mudah dicari karena ada papan petunjuk lokasi yang jelas. Di dalam food court ini ada beberapa ragam pilihan konter makanan, antara lain makanan Timur Tengah, Asia, western style seperti fast food, atau konter cafe/minuman. Kursi-kursi di tata di bagian tengah dari food counter area. Seperti yang sudah saya sebutkan, saya lebih suka suasana atau tempat makan yang memberikan privasi dan tidak crowded atau sibuk. Jadi saya lebih suka memilih restoran dari pada pergi ke food court. Di HIA paling tidak sampai saya mem-posting-kan tulisan ini ada dua restoran yaitu “SEAFOOD” dan “Marche”. Restoran SEAFOOD menyajikan menu utama berupa variasi masakan ikan salmon dan caviar. Sedangkan restoran Marche lebih menyajikan berbagai variasi masakan Asia dan sekitarnya. Kedua restoran masih terletak di dekat-dekat hall utama. Jadi jangan khawatir untuk menjelajahi dulu beberapa pilihan menu-menu yang ada baik di restoran maupun yang ada di food court tanpa takut kehabisan waktu. Karena memang semuanya terletak saling berdekatan. Ketika itu saya memilih untuk makan di restoran Marche dengan memilih menu masakan India yaitu ayam mashala. Di restoran ini tidak sepadat di food court, situasinya nyaman, bisa sambil browsing internet dengan tenang, dan di ada papan petunjuk infomasi penerbangan terpampang di dinding-dinding restoran. Perlu diketahui di HIA semua lokasi terjangkau oleh jaringan WiFi dan gratis. Di HIA ada satu konter khusus yang menjual barang segar atau olahan herbal, pertanian, bumbu racikan tradisional dan sejenisnya. Namanya Marmalade Market. Ketika kita masuk, suasana unik perpaduan tata design modern dan tradisional terasa sangat kental. Kita dengan mudah menemukan produk-produk olahan tradisional, herbal atau pertanian misalnya berbagai macam teh berbagai rasa dari beberapa negara, olahan kue-kue tradisional Timur Tengah, berbagai produk herbal, bumbu-bumbu dapur yang sudah dihaluskan dan lain sebagainya.
Ketika kita transit di HIA dalam waktu yang cukup lama dan kebetulan membawa keluarga dan anak-anak, kita tidak usah terlalu khawatir mereka akan cepat bosan menunggu waktu transit karena di HIA terdapat beberapa area terbuka yang dikhususkan untuk anak-anak. Tepat di belakang hall utama ada toko mainan anak-anak yang di sampingnya ada patung dinosaurus yang bisa bergerak dan bersuara. Di samping itu di lokasi yang tidak terlalu jauh dari toko mainan ini ada arena permainan anak-anak yang cukup luas. Anak-anak bisa bebas bermain disana. Sedangkan tepat di samping arena permainan anak-anak ini terdapat internet area dimana disediakan beberapa meja dan kursi lengkap dengan komputer-komputernya. Dengan demikian sembari mengawasi anak-anak bermain kita mungkin juga bisa melepaskan kebosanan dengan browsing internet dengan fasilitas yang tersedia. Setelah waktu boarding sudah dekat, sebaiknya kita segera menuju gate dimana penerbangan kita selanjutnya akan diberangkatkan. Saat itu ketika saya transit, kebetulan saya akan melanjutkan penerbangan pulang ke Jakarta. Dan penerbangan ke Jakarta dilakukan melalui Gate B8. Dengan mengikuti papan petunjuk kita akan dengan mudah menemukan dimana letak Gate penerbangan kita selanjutnya. Untuk menuju Gate B8 saya cukup mengikuti petunjuk arah yang terpampang dengan jelas dan berjalan melalui eskalator. Di samping kanan kiri eskalator ini terdapat ruang tunggu para penumpang dengan tempat duduk yang nyaman dan ergonomis.
Dengan semboyan sebagai pintu gerbang Doha, Middle East dan dunia, HIA coba menghadirkan suasana bandara yang nyaman dan enak sehingga mampu memberikan kenyamanan bagi penumpang transit maupun penumpang dengan destinasi akhir Doha. Hal ini dilakukan dengan menata situasi di dalam bandara dengan menghadirkan banyak ruang terbuka untuk keluarga, anak-anak, hiburan, shopping dan internet. Di beberapa sudut kita dengan mudah bisa menjumpai ruang-ruang terbuka yang dikhususkan untuk keluarga dan anak-anak sehingga mereka bisa menghabiskan waktu transit dengan nyaman. Di ruang-ruang terbuka tersebut kita bisa dengan mudah menjumpai tempat yang dikhususkan untuk keluarga misalnya arena bermain dan menonton TV. Ruang-ruangan ini didesain menyerupai bentuk sebuah mangkok. Sedangkan di samping ruang-ruang berbentuk mangkok ini terdapat ruang internet dengan desain meja warna berwarna putih selaras dan menyesuaikan dengan warna beberapa komputer Apple yang tersedia disana.
Demikian sekilas tulisan saya mengenai suasana transit di Hamad International Airport, Doha, Qatar. Tulisan saya ini melengkapi tulisan-tulisan saya sebelumnya mengenai suasana transit di beberapa bandara internasional seperti suasana transit di Dubai International Airport dan suasana transit di Abu Dhabi International Airport.
Semoga tulisan di atas bermanfaat….